Respons Tak Terduga Elon Musk Usai Warren Buffet Lepas Saham Apple


Elon Musk mengomentari Warren Buffet yang baru-baru ini melepas sahamnya di Apple. Musk mengatakan bahwa Buffet harus membeli saham Tesla.

"Dia harus mengambil posisi di Tesla. Ini adalah langkah yang jelas," cuit Musk tentang Buffett, menanggapi tweet yang menyarankan Berkshire Hathaway harus menjual seluruh sahamnya di Apple senilai US$135 miliar dan sebagai gantinya membeli Tesla.

Komentar tersebut muncul sehari setelah rapat pemegang saham tahunan Berkshire Hathaway, di mana perusahaan tersebut mengungkapkan bahwa mereka memang memangkas sebagian kepemilikannya di Apple sekitar 10%.

Namun impian Musk agar Berkshire Hathaway memberi Tesla persetujuan dan membeli sahamnya mungkin tidak akan pernah terwujud.

Itu karena komentar yang dibuat oleh Buffett dan mendiang Charlie Munger sebelumnya tidak memberikan kesan positif terhadap industri otomotif yang ultra-kompetitif.

Buffett dan Munger diketahui sudah tidak asing lagi dalam berinvestasi pada produsen kendaraan listrik. Karena Berkshire Hathaway mengakuisisi 10% saham BYD pada tahun 2008, jadi kemungkinan apapun bisa terjadi, demikian dikutip dari Business Insider, Selasa (7/5/2024).

Namun meskipun investasi BYD mereka sukses, Buffett dan Munger mengatakan pada pertemuan pemegang saham tahunan Berkshire Hathaway tahun 2023 bahwa berinvestasi di industri otomotif terlalu sulit.

"Charlie dan saya sudah lama merasa bahwa industri otomotif terlalu sulit. Ini hanyalah sebuah bisnis yang memiliki banyak pesaing di seluruh dunia. Mereka tidak akan menyerah. Dan sepertinya selalu ada pemenang dalam bisnis apa pun, tapi itu tidak memberi Anda tempat permanen," kata Buffett saat itu.

"Saya rasa saya tahu di mana Apple akan berada dalam lima atau sepuluh tahun ke depan. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi dengan perusahaan mobil dalam lima atau sepuluh tahun ke depan," tambah Buffett.

Sentimen tersebut didukung oleh Munger, yang mengatakan bahwa meskipun kendaraan listrik mengalami pertumbuhan yang pesat, kendaraan listrik juga memiliki biaya modal dan risiko yang besar.

"Hal ini menimbulkan biaya modal dan risiko yang sangat besar, dan saya tidak menyukai biaya modal yang besar dan risiko yang besar," kata Munger.

Sumber : CNBC Indonesia

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel